Jemari menari sambil merangkai apa yang terlintas.
Menulis setiap kata yang dirangkai dalam kalimat.
Kadang hati menolak untuk mau berdamai.
Tapi jemari selalu berkata.
"Putarlah musik kesukaanmu, aku akan menari sesuai apa yang kau pikirkan, jangan terlalu lama melamun dalam derita, karena akan ada penyesalan yang membuatmu kesal.”
Duka tak bisa bertahan.
Karena masih ada senyum untuk berdamai
Kemarahan tak akan meluap jika ada sabar yang selalu menemani
Hidup ini butuh perdamaian, sehingga kita nyaman menjalaninya. Aku bukanlah mereka yang berbeda.
Tapi, aku adalah diriku yang nyata.
Hilangkan kesal agar damai menghampiri
BalasHapusBerdamai dengan diri sendiri tanpa harus ada bagian diri yang tersakiti
BalasHapusSetuju...
BalasHapusSabar ya, Bu. Bagus itu. Tetangga sebelah berkomentar. "Sampai kapan aku bersabar?" Ya ampun....
BalasHapusKreatif Benner nya.!! Dengan sedikit sentuhan, mata ini tertuju tajam ke benner yang dibuat! Bisa saya ATM pada postingan kamis menulis yang akan datang. Terimakasih
BalasHapusUngkapkan dg menulis, biar damai tercipta.
BalasHapusMencari cara terbaik... agar bisa berdamai
BalasHapus