Masih ingat dengan kalimat ini.
"Ibu adalah madrasah pertama seorang anak."
Yah, ibu adalah sekolah pertama seorang anak. Dari haribaan seorang ibulah para generasi tumbuh menjadi manusia. Dari tangan ibu pula anak-anak dibesarkan dengan didikan dan kasih sayang. Dari jasa seorang ibu juga yang menghantarkan anak-anak pada kesuksesan. Ibu itu segalanya. Untuk menjadikan diri sebagai pendidik maka ibu harus membaca.
Menumbuhkan minat baca anak tidak saja disodorkan buku dan memberikan motivasi berupa nasihat semata. Namun, dibutuhkan dukungan fisik berupa contoh perilaku dari seorang pengajar-Ibu.
Bukankah anak akan tumbuh dari hasil rekaman kehidupan kita? Matanya seperti kamera memotret semua kegiatan yang kita kerjakan, lalu mengikuti apa yang dilihat. Teman saya, sebut saja Ibu "L", dia adalah seorang ibu beranak satu. Mantan mahasiswa Brawijaya ini sebenarnya memiliki hobi Travelling. Namun, ia menginginkan anak pertamanya tumbuh besar mencintai dunia membaca. Sejak SMA ibu "L" sudah suka membaca novel dia bisa membaca novel kesukaannya dalam semalam suntuk. Dia bahkan bisa menghabiskan beberapa novel dalam sehari. Namun, katanya itu hanyalah hobi yang belum membuat dirinya mencintai dunia baca. Lah, tapi di tahun 2021 ini. Ibu "L" sangat menginginkan anaknya menjadi seorang yang mencintai buku. Maka, mau tidak mau ibu "L" harus memaksakan dirinya untuk membaca minimal 15 menit perhari untuk anaknya yang masih balita.
Dalam status FBnya beliau bercerita:
Maka, dari sekarang. Mari kita selaku ibu dan juga guru dalam rumah syogiyanya memantaskan diri untuk mau membangkitkan semangat baca anak-anak kita. Perlu kita sadari bahwa apa yang kita perbuat hari ini tidak akan sia-sia demi masa depan putra -putri kita. Tanamkan minat baca anak sejak dini, hadirkan buku-buku yang syarat ilmu agar mereka tumbuh dengan pemikiran-pemikiran yang cerdas.
Salam Literasi Emak Indonesia.
#Jan05AISEIWRAITINGCHALLEGE
Siap Laksanakan...
BalasHapusNamun Jika Ayah ingin membaca untuk anaknya boleh juga kan Bu....
Siap Bu Dahlia..
BalasHapusKeren motivasinya...
Maaf ini bu hesty 😀
HapusAir cucuran Atap, jatuhnya ke palimbahan juga. Anak adalah bagaimana sang ibu. Mantul. Bu Hesti
BalasHapus