Mengenali Konsep Buku Nonfiksi

 

Mengenali Konsep Buku Nonfiksi
sumber: Group Menulis pic

Membaca judul di atas akan menghadirkan sebuh pertanyaan baru yaitu terkait buku nonfiksi. Selain buku nonfiksi ada pula yang disebut buku fiksi. 

Lantas apa perbeadan antara kedua buku ini? Ada pun perbedaan buku fiksi dan nonfiksi yang sangat menonjol adalah dari tata penulisan dan penyajian. 

Sederhananya perbedaan antara keduanya adalah jenis tulisan yang ditulis. Buku nonfiksi adalah buku yang itulis berdasarkan kenyataan. Contohnya, buku-buku motivasi dan pengembangan diri. Tulisan yang ditulis merupakan fakta-fakta yang terjadi. Sedangkan buku fiksi lebih kepada bagaimana seseorang menggunakan imajinasi mereka untuk menulis. Contohnya novel, cerpen.  

Ada pun tujuan kepenulisan buku fiksi dan nonfiksi pun memiliki perbedaan. Buku nonfiksi lebih kepada penyampaian informasi dan fiksi lebih kepada bersifat hiburan. Itulah perbeaan sederhana anatara buku fiksi dan nonfiksi.

perbedaan fiksi dan non fiksi
Sumber: Ruangguru.com


Namun, pada kesempatan ini saya tidak akan membahas terkait buku fiksi dan nonfiksi melainkan  mengenai konsep buku nonfiksi. 

Alhamulillah materi terkait hal yang ingin saya tulis ini disampikan langsung oleh seseorang yang sudah jatuh bangun dalam dunia kepenulisan.Beliau adalah ibu  Madiun,M.Pd. Beliau mampu mendobrak pintu ketakutan yang telah menutupi keberanian beliau. Pintu ketakutan itu lantas terbuka setelah bergabung menulis bersama di group menulis online via WAG yang dipimpin oleh Om jay, panggilan akrab untuk Guru sekaligus Bapak kami Wijaya Kusuma. Seorang blogger yang memiliki motivasi dan semangat dalam menulis. 

Materi dimulai dengan membahas 3 pola penyusunan buku nonfiksi yaitu:

  1. Pola hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)

  2. Pola prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses)

    Contoh: Buku Panduan

  3. Pola klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara).

Dengan mengetahui tiga pola buku di atas, kita dapat menentukan pola apa yang akan digunakan untuk menulis buku yang akan kita garap. Selain mengetahui pola-pola di atas ada hal terpenting yang harus kita ketahui, yaitu bagaimana proses penulisan buku nonfiksi. 

Dalam kesempatan ini ibu Musiin memberikan setidaknya ada 5 tahap penulisan buku nonfiksi yaitu:

  1. Pratulis
  2. Menulis draf
  3. Merevisi draf
  4. Menyunting naskah
  5. Menerbitkan

1. Pratulis 

Sebelum menulis tentunya kita membutuhan sesuatu untuk ditulis, tahap ini disebut sebagai pratulis. apa saja yang disediakan seorang penulis untuk memulai tulisannya. di antaranya adalah, menentukan tema, menemukan ide, merencanakan jenis tulisan, mengumpulkan bahan tulisan, bertukar pikiran, menyusun daftar, meriset, membuat mind mapping, dan menyusun kerangka. 

Tema bisa ditentukan satu saja untuk menulis buku nonfiksi. ada banyak tema yang bisa digunakan. contohnya: tema terkait rumah tangga, penidikan, sosial budaya, dan agama. Kemudian bagaimana mendaptkan ide terkait tema yang dimiliki? untuk mengembangkan tulisan yang akan digarap, ide dan inspirasi pun bisa didapatkan dari berbagai hal.

  • Pengalaman pribadi
  • Pengalaman orang lain
  • Berita di media massa
  • Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
  • Imajinasi
  • Mengamati lingkungan
  • Perenungan
  • Membaca buku 

2. Menulis draf

Menulis Draf berarti menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide. Paa tahap ini kita hanya menuliskan apa saja ide dan gagasan yang telah dikumpulkan melalui membaca, meriset, berdiskusi dll. Dalam menulis draf ini ada hal yang harus kita tanamkan yakni "Tulis saja, tulis saja, tulis saja." "tulis dulu nanti editnya." Begitu kiranya nasihat kecil yang sering isampaikn oleh penulis hebat.  

3. Merevisi draf

Apa yang direvisi? Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian, dan memeriksa gambaran besar dari naskah.

4. Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

1.           Ejaan

2.           Tata bahasa

3.           Diksi

4.           Data dan fakta

5.           Legalitas dan norma

5. Menerbitkan

Posting Komentar untuk "Mengenali Konsep Buku Nonfiksi"