3 Modal Menulis Cerita Anak

 

Menulis merupakan keterampilan yang pelu dilatih. Baik dalam menulis fiksi dan Non-fiksi. Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang mengasyikkan. Tanpa terkecuali untuk ibu-ibu. Loh, kok ibu-ibu? Apa boleh ibu-ibu menulis? Apa yang akan ditulis? Tentu boleh, dan banyak sekali yang dapat mereka tulis. Salah satunya adalah cerita anak. 

Apa itu certa Anak? Seperti yang dilangsir dari moeiz1995.wordpress.com Surumpaet (203:108) berpendapat cerita anak adalah cerita yang ditulis untuk anak dan berbicara mengenai kehidupan anak dan sekeliling yang mempengaruhi anak serta cerita itu hanya dapat dinikmati oleh anak dengan bantuan dan pengarahan orang dewasa. Menulis cerita anak merupakan salah satu cara seorang ibu menciptakan jalan untuk membuka jalan yang terang untuk generasi cemerlang. Nah, untuk memulai menulis cerita anak. Ada hal yang harus kita siapakan. Dalam kesempatan ini saya akan sajikan beberapa modal sederhana untuk ibu-ibu yang akan memulai menulis cerita anak. 

Modal Pertama Bahasa. 

Kok bahasa? Ya, karena kita menulis dengan bahasa. Semakin bagus bahasa yang kita miliki akan semakin bagus tulisan yang kita buat. Tentunya harus disesuaikan dengan apa yang kita tulis. Jika kita menulis cerita anak, maka bahasa yang kita gunakan pula bahasa dalam rana anak-anak. Bagaimana memperbanyak kosa kata untuk menulis cerita anak? Hanya satu kuncinya. Yakni membaca. Membaca adalah modal utama kita untuk memperkaya bahasa yang kita gunakan. Jika kita ingin menulis cerita anak, maka perkaya bacaan anak-anak. Kenali bahasa yang digunakaan, diksi da alur cerita.

Modal Kedua Adalah Pengalaman. 

Setiap ibu pasti memiliki pengalaman bersama anak-anaknya. Dari yang sedih, haru, dan gembira. Semua pengalaman yang didapatkan sebaiknya ditulis dalam bentuk cerita. Karena setiap hari seorang ibu punya cerita dan pengalaman berbeda dengan si buah hati. Nah agar pengalam itu tidak berlalu begitu saja. Maka, alangkah baiknya kita tuangkan dalam cerita. Dan akan menjadi kenangan dalam karya yang dapat dibaca oleh banyak orang. 

Modal Ketiga Imajinasi.

 Seorang yang menulis harus pintar berimajinasi. Apalagi untuk menulis cerita anak. Harus ada hal-hal yang diimajinasikan. Agar tulisan yang kita buat tidak terkesan monoton. Misalnya kita akan menulis cerita tentang dunia hewan, maka seorang ibu harus memainkan khayalannya kepada dunia hewan. Mengaitkan satu jenis hewan dengan hewan yang lain. Tapi aku tak bisa berimajinasi? Aduh bu, itu bukan alasan. Ibu bersama anak bermain dan berkomunikasi bersama anak. Apa yang dikatakan, apa yang didengar dari bibir si kecil semuanya bisa menjadi modal imajinasi kita. Misalnya, anak yang tidak suka makan sayuran. Tentu ibu akan mencari cara lain untuk menarik perhatian si kecil agar suka dengan sayur-sayur, itu bisa ibu ceritakan. Atau keunikan anak dalam bercengkrama bersama hewan atau barang-barang sekitarnya. Semua itu bisa diimajinasikan dan dijadikan sebuah karya.

Nah, itulah tiga modal utama dalam menulis cerita anak. Tidak sulitkan? Saya yakin semua modal itu sudah dimiliki setiap ibu. Yuk menulis. Ciptakan karya terbaik kita untuk si buah hati . Menjadi ibu rumah tangga bukan berarti tidak bisa berkarya dan tidak memiliki karya.

Daftar Pustaka:

Kurniawan, Heru. 2013. Menulis Kreatif Cerita Anak. Jakarta:Kademia.

Moeiz1995.wordpress.com

Posting Komentar untuk "3 Modal Menulis Cerita Anak"