Menulis. Ah, kata ini sudah melekat dalam diri kita sejak duduk di bangku SD. Dari situlah kita dikenalkan dengan tulisan oleh ibu/guru. Diperkenalkan alfabet A-Z. Kita pun diajarkan bagaimana melafalkan satu demi satu huruf itu. Maka, sebenarnya kita semua bisa menulis.
Lalu apa yang menjadikan kita tidak bisa menjadi apa yang kita inginkan? Dalam hal ini menjadi seorang penulis.
"Tidak punya kemauan"
Yah, kemauan kita kurang. Selama ini jiwa kita memberonta ingin menghasilkan sebuah tulisan yang bermanfaat untuk dibaca. Atau sebuah tulisan kecil yang hanya berisikan cerita pendek tentang keseharian kita. Atau bahkan kita sebenarnya ingin menghasilkan karya berupa sebuah buku. Namun, semua keinginan itu hanya kemauan dalam hati yang tak bisa dilakukan dengan konsisten. Padahal apapun yang kita impikan jika tidak dibarangi dengan keseriusan dan kesungguhan .Maka, semuanya akan sia-sia.
Anda mungkin mengingat sebuah film yang berjudul Negeri 5 Menara. Film yang diadaptasikan dari sebuah novel karya Ahmad Fuadi yang berjudul Negeri 5 Menara.
Anda pasti masih ingat degan ust. Salman yang menyebutkan salah satu mahfuzoth penyemangat di depan para santrinya. yaitu, "Man Jadda Wajada", yang artinya "Siapa yang bersungguh-sungguh diapasti berhasil."
Hanya yang bersungguh-sungguhlah yang akan mencapai puncak impiannya. Bagaimana seorang anak bisa berjalan kalau tak sungguh-sungguh berlatih, bagaimana mungkin bisa berenang kalau tak sungguh-sungguh melakukan latihan, dan bagaimana bisa menjadi penulis kalau tak pernah bersungguh-sungguh dalam menulis.
Saya dan juga Anda mungkin punya impian yang sama. Namun, Anda berbeda dengan saya. Karena saya sampai sekarang belum punya karya. Kenapa? Karena tidak sungguh-sungguh.
Banyak sahabat saya yang sudah memiliki karya. Baik sahabat dalam dunia nyata dan juga dunia maya. Jam belajar dan latihan mereka tinggi. Saya sering melihat status WA mereka yang masih aktif mengejar target mereka hingga larut malam. Bahkan ada yang tidur ketika pukul 02.30.
Hanya untuk mendapatkan satu karya, mereka rela bermalaman dengan laptop atau dengan buku-buku referensi yang sudah disiapkan.
Kenalan saya bukan para remaja. Mereka adalah ibu-ibu. para guru, bahkan kepala sekolah. Mereka semua sangat aktif dalam hal kepenulisan. Salah satu guru besar yang saya kenal memiliki motivasi menulis yang tinggi adalah bapak Wijaya Kusuma. Beliau sering disapa Om Jhay.
Beliau adalah seorang pengajar bidang study TIK/INFORMATIKA di SMP LapSchool Jakarta. Bapak kelahiran 28 Oktober ini juga dikenal sebagai Guru Boger Indonesia. Dari beliau telah lahir penulis-penulis dari kalangan guru. Karena, beliau membangun komunitas menulis yang sudah banyak diminati oleh para guru se-Indonesia.
Selain menulis di Blog. Beliau juga menulis buku dari buku motivasi menulis, cerita tentang kehidupan beliau, dan juga buku pelajaran.
Apapun yang telah didapatkan oleh bapak Wijaya adalah bukan dari sebuah kebetulan, melinkan dari kesungguhan beliu dalam menulis. Karena beliau pun memiliki senjata dalam menulis yaitu
"Menulislah setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi."
Nah, mulai sekarang saya dan juga Anda yang masih punya impian untuk menulis maka harus bersungguh-sungguh. jangn hanya menyimpan sebuah hayalan tanpa menghasilkan knyataan. Buatlah hayalan itu menjadi nyata itulah impian yang sesungguhnya. kalau halan masih tinggal hayalan itu hanya sebuah mimpi.
Posting Komentar untuk "Motivasi Menulis (Kumpulan Tulisan Receh)"
Trimakasih atas kunjungan Anda. Silakan tinggalkan pesan pada kolom komentar. Jika ada yang ingin ditambahkan atau ada kritikan tentang tulisan yang Anda baca. Terimakasih.