menulis dengan hati |
Mau tulisanmu sampai ke hati pembaca? Nah kamu butuh baca artikel ini. Ternyata salah satu hal yang harus diketahui oleh seorang penulis adalah bagaimana caranya menulis dengan hati agar tulisan sampai ke hati pembaca. Tentu kamu pun pernah merasakan sedih, marah, benci, saat membaca sesuatu, nah berarti tulisan itu sudah mampu memasuki relung hati dan pikiranu, sehingga kamu bisa meresapi dan mampu merasa apa yang disampaikan penulis.
Hal yang sama pula yang harus kamu lakukan agar apa yang kamu tuliskan sampai ke hati pembaca.
Pada pertemuan ke 17 kelas menulis online yang dimoderatori oleh ibu Arofiah Afifi dan ibu Mutmainnah sebagai narasumber ini mengangkat tema tentang “Menulis dengan Hati”. Maka pada kesempatan ini saya akan mengulas kembali apa saja yang dibahas dalam kelas online yang membuat peserta gelombang 17 mempersiapkan hati yang tenang dan fikiran yang baik untuk memulai menulis.
Tips menulis dengan hati
Nah yang pertama yang akan dibongkar adalah bagaimana menulis dengan hati. Berikut adalah tips menulis dengan hati yang diberikan ibu Mutmainnah.
Libatkan emosi
Kita tentu pernah membaca sebuah novel yang mampu membuat kita tenggelam dalam perasaan. Baik itu marah, benci, dan juga sedih. Nah, hal tersebut terjadi karena si penulis menyampaikan apa yang dia rasakan dengan melibatkan emosi. Ada marah, benci, sedih, sehingga apa yang disampaikan penulis bisa dirasakan oleh pembaca. Maka, libatkan segala emosi yang kamu miliki dalam setiap karya yang kamu tulis, baik itu marah, sedih, benci, dan juga putus asa.
Tulis yang disukai
Nah, salah satu tips agar tulisan kita sampai pada pembaca adalah menulis apa yang disukai. Ini salah satu teknik mudah menulis agar menghasilkan tulisan yang baik. Karena dengan menulis apa yang kita sukai akan mengalir dari hati tentunya, iya, tidak?
Kamu suka jalan-jalan tulis lah. Kamu suka memasak tulis lah. Atau kau suka nonton drama horor yang menakutkan, maka tulis lah.
Libatkan panca indra
Kita memiliki 5 panca indra dengan manfaatnya masing-masing. Mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk mencium bau, kulit meraba, dan lidah sebagai pengecap. Ternyata dalam menulis kelima indera ini sangat bermanfaat untuk membangun “hidupnya” sebuah karya. Misalnya ketika melihat sebuah ruangan kosong kita akan melibatkan telinga dan mata untuk melihat dan mendengar apa yang ada di sekitar ruangan dan apa yang kita dengar di dalam ruang tersebut. Lalu semua itu bisa ditulis dalam sebuah tulisan.
Jangan mengharap pujian
Pernah mengharapkan sebuah tulisan yang sempurna untuk dipuji? Jika pernah maka silakan dihilangkan. Kita menulis bukan untuk dipuji. Tulisan yang kita hasilkan agar bermanfaat untuk orang lain, agar tersampaikan dengan baik kepada mereka yang membaca, maka hindari pujian setiap karya yang kita tulis.
Who dan do
Siapa yang membaca tulisan kita? Dan pesan apa yang akan kita sampaikan. Kedua hal ini harus ada dalam benak kita ketika ingin menulis. Agar apa yang disampaikan tersalurkan sesuai dengan tujuan. Jika tujuan kita adalah anak-anak maka pola bahasa pun harus diselesaikan, jika orang tua atau pun remaja bahasanya pun pastinya berbeda. Jika kita mampu membedakan semua itu, maka apa yang kita sampaikan pasti tersampaikan pada pembaca.
Baca dan baca
Mendapatkan tulisan yang matang butuh ide yang cemerlang, mendapatkan tulisan yang berbobot butuh bacaan yang berkualitas. Maka, tak salah jika ada yang berkata bacaan yang berkualitas akan menghasilkan tulisan yang berkualitas pula. Maka teruslah membaca, tidak akan menjadi sebuah tulisan yang utuh, jika kita tidak memiliki bacaan yang baik. Jadilah pembaca yang baik untuk tulisan terbaik kita.
Jujur
Apakah menulis butuh kejujuran? Yah, menulis pun butuh kejujuran seperti ketika seorang berbicara. Sampaikan apa yang ditulis dengan hati yang jujur.
Konsisten
Konsistensi adalah salah satu tiket kelulusan sebuah tulisan. Mencapai dan mendapatkan tulisan yang baik maka kita pun harus rajin dan konsisten. Memiliki tulisan yang baik agar sampai ke hati pembaca kita harus susun secara baik dengan konsisten.
Manfaat menulis dengan hati
Di atas telah dijelaskan beberapa tips bagaimana menulis dengan hati agar sampai ke hati pembaca. Lalu apa sih, manfaat jika tulisan kita bisa sampai ke hati pembaca? Berikut tiga manfaat yang bisa kita dapatkan.
- Lebih menyentuh pembaca
- Cerita lebih nyata
- Lebih mudah menyusun cerita
Menulislah dengan hati agar apa yang kita sampaikan tersalurkan pula ke hati pembaca. Delapan tips di atas bisa jadi acuan untuk terus berkarya dan menghasilkan tulisan yang bermanfaat untuk semua yang membaca.
Posting Komentar untuk "8 Tips Menulis dengan Hati"
Trimakasih atas kunjungan Anda. Silakan tinggalkan pesan pada kolom komentar. Jika ada yang ingin ditambahkan atau ada kritikan tentang tulisan yang Anda baca. Terimakasih.