Meningkatkan Minat Baca Anak/pic;pixel.com |
Di zaman serba modern ini minat baca anak-anak semakin tergeser. Layar gadget dengan berbagai macam penampilan terus memikat penglihatan anak-anak. Tentunya orangtua sebagai guru dalam pendidikan anak harus mengambil peran tersendiri untuk melawan hal ini.
Pentingnya peran orang tua dalam meningkatkan minat baca harus tetap dijaga. Maka, dari itu orang tua harus mengetahui terlebih dahulu apa saja tantangan yang membuat putra putri di rumah tidak memiliki minat baca.
Tantangan minat baca.
Pertama persaingan dengan gadget.
Kita mengetahui bahwa gadget adalah satu hal yang paling besar memiliki faktor penurunan minat baca pada anak-anak. Hal ini terjadi karena hadirnya konten-konten menarik yang membuat daya tarik anak-anak lebih menyukai bermain gadget dari pada harus membaca buku.
Kedua kurangnya kebiasaan membaca dalam rumah.
Orangtua sebagai pendidik pertama seorang anak. Jika seorang anak tidak dibiasakan membaca sejak dini, maka dia akan sulit untuk mempelajarinya atau menghilangkan kebiasaan membaca yang buruk. Jika ini terjadi kita akan kehilangan sebuah kesempatan baik sejak awal.
Ketiga kurangnya akses buku.
Tidak semua keluarga bisa mempunyai akses buku ke toko buku atau pun ke perpustakaan terdekat. Ini pun menjadi faktor kurangnya minat baca pada anak.
Strategi efektif meningkatkan minat baca anak.
Setelah mengetahui beberapa faktor penyebab kurangnya minat baca anak. Sekarang kita akan membahas tentang apa yang harusnya kita lakukan untuk meningkatkan minat baca anak.
Pada sebuah buku yang berjudul Mengasah Pola Pikir Anak yang ditulis oleh Abdul Karim Bakkar beliau menjelaskan setidaknya ada ada lima point terpenting untuk meningkatkan minat baca anak.
Pertama, ajaklah anak-anak ke perpustakaan dua kali dalam sebulan.
Biasakan anak-anak memilih bacaan yang mereka sukai. Jika, mereka memilih bacaan yang kurang tepat, maka berilah pengertian dan arahkan kepada bacaan yang sesuai dan hindari memaksa anak membaca apa yang mereka tidak sukai. Tindakan ini akan memicu ketidaksukaan mereka pada bacaan lain.
Kedua memiliki perpustakaan mini di rumah.
Memiliki perpustakaan di rumah adalah strategi paling efektif untuk meingkatkan minat baca anak.
Perpustakaan yang berada di rumah akan menjadi pendorong untuk menumbuhkan minat baca anak-anak sejak dini. Apalagi perpustakaan tersebut dilengkapi dengan buku-buku sesuai dengan usia anak-anak.
Ketiga membacakan buku untuk anak-anak.
Dalam buku Mengasah Pola Pikir Anak. Penulis menyatakan bahwa membacakan buku untuk ank-anak bisa dimulai sejak usia anak tiga tahun. Orangtua bisa membacakan buku-buku seputar kisah dan cerita anekdot untuk mereka tentang makna lebih lembut, nilai kebaikan, dan akhlak terpuji.
Keempat biarkan anak membaca buku sendiri ketika mereka sudah memasuki fase sekolah.
Pada fase ini orangtua tetap ikut andal dalam meningkatkan minat baca. Peran orangtua dalam fase ini adalah bertanya tentang apa yang sudah dibaca. Ayah atau ibu bisa bertanya lagi terkait siapa penulis buku, ilustrator, atau tokoh yang berada dalam cerita yang tersebut.
Kelima dukungan keluarga.
Keluarga memiliki faktor terbesar untuk membangun minat baca anak. Keluarga. Baik bapak, ibu, bibi, atau paman, bisa ikut membaca kemudian saling mendukung untuk terus membakar semangat membaca.
Meningkatkan minat baca anak di era digital membutuhkan dukungan penuh. Baik dari orag tua, guru, dan juga masyarakat sekitar.
“Membaca adalah sarana terbaik bagi dinamika perkembangan otak sehingga saat ini kita perlu menjadikannya sebagai hal paling prioritas dalam pendidikan dan pengajaran.” (Abdul Karim Bakkar:19)
Rujukan:
Bakkar, Abdul karim. 2012. Mengasah Pola Pikir Anak. Depok: Gema Insani.
Biodata Penulis
Nama: Hesty Trimurti Gorang
No hp: 082339935217
Media sosial:
FB: Hesty Gorang
IG: Etygorang
Posting Komentar untuk "Strategi Efektif Meningkatkan Minat Baca Anak di Era Digital"
Trimakasih atas kunjungan Anda. Silakan tinggalkan pesan pada kolom komentar. Jika ada yang ingin ditambahkan atau ada kritikan tentang tulisan yang Anda baca. Terimakasih.